
Puan Maharani Hadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak di Vatikan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, telah menerima undangan istimewa dari Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, untuk menghadiri World Leaders Summit on Children’s Rights atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang Hak Anak. Acara ini akan digelar pada 3 Februari mendatang di Vatikan. Kehadiran Puan dalam forum internasional ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak anak di tingkat global.
Dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu lalu, Puan menyatakan bahwa dirinya merasa terhormat untuk mewakili Indonesia dalam pertemuan penting ini.
“Saya memenuhi undangan Paus Fransiskus karena 3 Februari perwakilan negara berkumpul di Vatican City membahas perlindungan serta pemenuhan hak anak.”
Ia menambahkan bahwa KTT ini menjadi momentum penting memperkuat kolaborasi global demi masa depan lebih baik bagi anak-anak dunia.
KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak diinisiasi oleh Vatikan sebagai upaya untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi anak-anak, seperti kemiskinan, kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Forum ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan oleh negara-negara peserta. Puan menegaskan bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam mendorong terciptanya kebijakan global yang berpihak pada anak. “Anak-anak adalah masa depan bangsa. Melindungi mereka berarti memastikan keberlanjutan pembangunan dan perdamaian dunia,” tegasnya.
Sebagai negara dengan populasi anak yang besar, Indonesia memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi.
Puan menyoroti beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, seperti program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, dan Program Keluarga Harapan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1989.
Keikutsertaan Puan dalam KTT ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial yang menjadi prinsip dasar Indonesia. “Kita harus memastikan bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar Puan. Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.
Di tengah tantangan global seperti pandemi, KTT ini menjadi wadah berbagi pengalaman serta solusi inovatif demi masa depan anak-anak.
Puan berharap pertemuan ini menghasilkan lebih dari sekadar deklarasi politik, tetapi juga tindakan nyata bagi anak-anak di dunia.
“Kita tidak boleh hanya berhenti pada retorika. Tindakan konkret harus segera diambil untuk memastikan bahwa hak-hak anak terpenuhi,” tegasnya.
Kehadiran Puan Maharani dalam KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak di Vatikan tidak hanya mencerminkan komitmen Indonesia dalam isu perlindungan anak, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung global. Melalui forum ini, Indonesia berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan ramah bagi anak-anak.
BACA JUGA : KPK Lakukan Klarifikasi LHKPN Kepala BPJN Kalbar Dedy Mandarsyah